NAMA :
PAJAR PAMUJI
NIM :
123.01.134P
Pembangunan
Ekonimi adalah serangkaian
usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dengan
membangun infrastruktur teknologi pendidikan yang semakin meningkat. Pembangunan
ekonomi tdk bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi.
Yang di maksud dengan pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan produksi suatu perekonomian yang diwujud kan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. suatu negara di katakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan PNB rill di negara tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,namun pada hakikat faktor-faktor tersebut
di kelompokan menjadi du kelompok,yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekponomi.
1.
faktor
ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
> sumber daya alam
> sumber daya
manusia
> sumber daya
modal
> dan keahlian dan
kewirausahaan
Sumber daya alam meliputi kesuburan
tanah,iklim/cuaca,hasil tambang,hasil laut.sementara keahlian dan kewirausahaan
berperan sebagi orang yang mengolah bahan-bahan mentah dari alam.sumber daya
manusia berpengaruh menentukan pembangunan nasional melalui jumlah kualitas
penduduk. jumlah peduduk yang besar merupakan pasar yang ber potensiv memasar
kan hasil produksi,sumber daya modal berupa barang-barang modal yang sangat
penting bagi pertumbuhan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal dapat meningkatkan produktifitas.
2.
faktor
nonekonomi meliputi:
>sosial kultur
yang ada di masyarkat
>keadaan
politik,dan sistem yang berkembang dan berlaku
Pembangunan
ekonomi yang dilaksanakan bangsa Indonesia meliputi seluruh aspek perekonomian
masyarakat, baik kehidupan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan,
dengan tujuan utama mempebaiki dan meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat
Indonesia. Pembangunan ekonomi tersebut dilaksanakan dengan menitikberatkan
pada upaya pertumbuhan sektor ekonomi dengan memanfaatkan segala potensi yang
dimiliki, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Agar pelaksanaan
pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek perekonomian masyarakat dan
pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah mengeluarkan beberapa arah
kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
Pertumbuhan PDB Indonesia per Kuartal 2008-2013
Perekonomian Indonesia mencatat
pertumbuhan terendah dalam 4 tahun pada kuartal ketiga tahun ini seiring dengan
pelemahan ekspor dan lesunya tingkat permintaan domestik. PDB kuartal ketiga
(Juli-September) 2013 tumbuh 5,62%, turun dari 5,8% di kuartal kedua. Pelemahan
ekspor terjadi akibat turunnya permintaan dari negara-negara tujuan utama
ekspor serta penurunan harga komoditas. Sementara tingkat permintaan domestik
terimbas kenaikan harga BBM dan tingkat suku bunga. Kenaikan harga bensin
premium sebesar 44% dan solar sebesar 22% di pertengahan tahun ini
mengakibatkan kenaikan ongkos transportasi dan tarif listrik. Di bulan
September, Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia dari
sebelumnya 5,8-6,2% menjadi 5,5-5,9%.
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Telah Naik 175 bps Sejak Mei
2013
Seperti negara-negara berkembang
lainnya, Indonesia juga terpukul akibat keluarnya dana investor seiring dengan
meningkatnya ekspektasi bahwa U.S. Federal Reserve akan mulai mengurangi
pelonggaran kuantitatifnya dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih
cepat dari yang selama ini diperkirakan. Khusus mengenai Indonesia, aliran dana
asing keluar dipicu oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta
melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit), yang
pada gilirannya telah membuat Rupiah terdepresiasi cukup tajam tahun ini. Data
kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD terhadap Rupiah per 31 Des 2012
adalah 9.670 sementara per 22 November 2013 mencapai 11.706, sehingga dengan
demikian YTD 2013 Rupiah telah terdepresiasi sekitar 21%.
Aksi Bank Indonesia yang secara
agresif menaikkan suku bunga diharapkan dapat meredam impor dan mempertahankan
nilai tukar Rupiah. Sejak Mei 2013 tercatat Bank Indonesia telah menaikkan suku
bunga sebanyak 5 kali dengan total kenaikan 175 basis poin:
Neraca perdagangan Indonesia (US$ milyar)
Tahun ini Bank Indonesia juga telah
menandatangani perjanjian kerjasama bilateral swap (Bilateral Currency Swap
Arrangement/BCSA) dengan 3 bank sentral senilai total US$37 milyar: PBOC China
(US$15 milyar), Bank of Korea (US$10 milyar) dan Bank of Japan (US$12 milyar).
Dalam siaran persnya, Bank Indonesia menyatakan bahwa kerjasama ini diharapkan
dapat membantu stabilisasi pasar keuangan serta memperkuat kerjasama ekonomi
dan keuangan bilateral dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Saat ini penulis menilai bahwa isu
makroekonomi yang paling penting adalah seputar defisit transaksi berjalan.
Indonesia telah mengalami defisit transaksi berjalan selama 8 kuartal
berturut-turut, mulai dari kuartal keempat 2011. Meski defisit transaksi
berjalan yang pada kuartal kedua 2013 sebesar 4,4% dari PDB telah menyempit
menjadi 3,8% dari PDB di kuartal ketiga 2013, namun besaran ini masih belum
dapat memperbaiki sentimen pasar terhadap Indonesia. Idealnya, defisit
transaksi berjalan dapat dijaga di level maksimum 3% dari PDB. Menteri Keuangan
Chatib Basri awal bulan November 2013 mengatakan bahwa defisit transaksi
berjalan bisa ditekan hingga 3,3-3,5% dari PDB, seiring dengan berkurangnya
impor akibat pelemahan permintaan konsumen.
Jika menilik komponennya, sektor
migas masih merupakan penyumbang terbesar defisit transaksi berjalan. Data
neraca perdagangan menunjukkan bahwa defisit neraca perdagangan migass pada
kuartal ketiga 2013 adalah sebesar US$5,856 milyar, melebar dibandingkan posisi
defisit di kuartal kedua sebesar US$5,294 milyar. Untuk itu perlu kebijakan
pemerintah yang tanggap untuk mengatasi ketergantungan pada impor migas.
Sayangnya sampai tulisan ini dibuat, kebijakan pemerintah per 22 Agustus 2013 -
antara lain berupa konversi ke biodiesel - masih belum terealisasikan.
Laju Inflasi Bulanan Indonesia 2013
Terkait pengurangan subsidi BBM yang
berujung pada kenaikan harga BBM di pertengahan tahun, laju inflasi Indonesia
naik cukup signifikan tahun ini yaitu sebesar 7,66% sejak awal tahun. Meski
demikian, puncak inflasi telah terlihat, di mana dengan dampak kenaikan harga
BBM bersubsidi sudah tercermin dalam inflasi Jun 2013 - Aug 2013 dan harga
pangan mulai turun, para ekonom memperkirakan inflasi akan kembali ke pola
normalnya dalam beberapa bulan ke depan, kembali ke kisaran target inflasi yang
ditetapkan Bank Indonesia sebesar 3,5-5,5%.
Grafik 5: Laju Inflasi Tahunan
Indonesia (%)
* target pemerintah
Sumber: Biro Pusat Statistik dan APBN 2014, dimuat di Kontan Edisi Khusus
November 2013.
Meskipun tahun depan adalah tahun
politik bagi Indonesia sehubungan dengan akan diadakannya pemilihan umum
legislatif dan presiden, namun banyak kalangan menilai kontribusinya terhadap
perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Bank Indonesia memprediksi bahwa
kontribusi pemilu 2014 terhadap pertumbuhan ekonomi hanyalah 0,13-0,19% (vs.
0,23-0,26% pada pemilu 2009). Hal ini dikarenakan jumlah partai politik dan
jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih sedikit dibandingkan dengan
pada pemilu 2009. Pada pemilu 2014 nanti jumlah calon legislatif adalah 100%
jumlah kursi di DPR, sedangkan pada pemilu 2009 sebesar 120%. Jumlah partai
politik peserta pemilu pun berkurang drastis dari 38 pada pemilu 2009 menjadi
12 pada pemilu 2014 nanti.
Kesimpulan
- Setelah krisis finansial global di tahun 2008,
perekonomian dunia belum menunjukkan laju pertumbuhan yang berarti.
Bahkan, laporan World Economic Outlook terbarunya yang dirilis di bulan
Oktober 2013, International Monetary Fund (IMF) merevisi turun tingkat
pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2013 menjadi 2,9% untuk tahun 2013 dan
3,6% untuk tahun 2014 dari proyeksi sebelumnya di bulan Juli 2013 sebesar
masing-masing 3,2% dan 3,8%.
- Memasuki tahun 2014, Amerika Serikat diperkirakan akan
mulai tumbuh meski tidak agresif. Beberapa indikator makroekonomi Amerika
Serikat juga sudah menunjukkan perbaikan, meski belum semuanya kuat.
- Pertumbuhan ekonomi sudah mulai nampak di zona Euro
namun masih sangat lemah. Angka pengangguran juga sangat tinggi dan
ketegangan sosial-politik masih menghambat momentum reformasi di sana. Ke
depannya, langkah-langkah untuk mengembalikan kesehatan sektor finansial
dan memperkuat infrastruktur keuangan sangat penting bagi stabilitas
finansial dan guna mendukung pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, dukungan
untuk menaikkan tingkat permintaan dalam jangka pendek serta reformasi
struktural secara lebih mendalam diperlukan untuk meningkatkan daya saing
dan potensi output guna pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
- Meski program stimulus Abenomics di Jepang telah
membantu melemahkan nilai tukar yen sehingga meningkatkan daya saing
Jepang untuk ekspor, namun masih banyak masalah struktural yang belum bisa
sepenuhnya diatasi.
- Meski banyak kalangan belakangan ini mengkhawatirkan
perekonomian China akan mengalami hard landing di tahun depan,
namun kemungkinan kecil terjadi mengingat China memiliki ketahanan ekonomi
yang tangguh. Bahkan tahun depan pemerintah China sepertinya sengaja mengerem
laku pertumbuhan ekonominya untuk mencegah overheating yang menciptakan
gelembung aset (asset bubble) terutama di sektor properti. Lebih lanjut
Kongres Partai Komunis yang baru berakhir tanggal 15 November lalu
menetapkan serangkaian program reformasi ekonomi dan sosial yang boleh
dikatakan paling berani dalam 3 dekade terakhir.
- Meskipun data makroekonomi Indonesia akhir-akhir ini
tercatat lemah, penulis memperkirakan perbaikan di masa mendatang. Defisit
neraca perdagangan diperkirakan menurun dalam beberapa bulan ke depan
ditengarai pelemahan mata uang, serta harga BBM dan tingkat suku bunga
yang lebih tinggi.
- Inflasi di Indonesia diperkirakan akan stabil seiring
dengan turunnya harga bahan pangan mentah yang akan menjaga inflasi tetap
rendah selama beberapa bulan ke depan.
- Meskipun tahun depan adalah tahun politik bagi
Indonesia sehubungan dengan akan diadakannya pemilihan umum legislatif dan
presiden, namun banyak kalangan menilai kontribusinya terhadap
perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Hal ini dikarenakan jumlah
partai politik dan jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih
sedikit dibandingkan dengan pada pemilu 2009.