Kamis, 27 Maret 2014

daftar websaite loker pemerintah dan BUMN, dll


https://rekrut.kereta-api.co.id/ (KERETA API)
http://www.menpan.go.id/ (menpan)
http://cpns.dephub.go.id/ (perhubungn)
https://e-cpns.kemlu.go.id/ (luar)
http://kepegawaian.kemsos.go.id/welcome/ (kemsos)
http://penerimaan.polri.go.id/user/form_registrasi_brig.php?kat=3 (polisi)

makalah ekonomi pembangunan


NAMA             : PAJAR PAMUJI
NIM                 : 123.01.134P
Pembangunan Ekonimi adalah serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dengan membangun infrastruktur teknologi pendidikan yang semakin meningkat. Pembangunan ekonomi tdk bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi.
Yang di maksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan produksi suatu perekonomian yang diwujud kan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. suatu negara di katakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan PNB rill di negara tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,namun pada hakikat faktor-faktor tersebut di kelompokan menjadi du kelompok,yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekponomi.
1.      faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
> sumber daya alam
> sumber daya manusia
> sumber daya modal
> dan keahlian dan kewirausahaan
Sumber daya alam meliputi kesuburan tanah,iklim/cuaca,hasil tambang,hasil laut.sementara keahlian dan kewirausahaan berperan sebagi orang yang mengolah bahan-bahan mentah dari alam.sumber daya manusia berpengaruh menentukan pembangunan nasional melalui jumlah kualitas penduduk. jumlah peduduk yang besar merupakan pasar yang ber potensiv memasar kan hasil produksi,sumber daya modal berupa barang-barang modal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal dapat meningkatkan produktifitas.
2.      faktor nonekonomi meliputi:
>sosial kultur yang ada di masyarkat
>keadaan politik,dan sistem yang berkembang dan berlaku


Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan bangsa Indonesia meliputi seluruh aspek perekonomian masyarakat, baik kehidupan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan, dengan tujuan utama mempebaiki dan meningkatkan taraf hidup seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan ekonomi tersebut dilaksanakan dengan menitikberatkan pada upaya pertumbuhan sektor ekonomi dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Agar pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat menyentuh seluruh aspek perekonomian masyarakat dan pemerataan hasil-hasilnya, maka pemerintah mengeluarkan beberapa arah kebijaksanaan pembangunan di bidang ekonomi.
Pertumbuhan PDB Indonesia per Kuartal 2008-2013
Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan terendah dalam 4 tahun pada kuartal ketiga tahun ini seiring dengan pelemahan ekspor dan lesunya tingkat permintaan domestik. PDB kuartal ketiga (Juli-September) 2013 tumbuh 5,62%, turun dari 5,8% di kuartal kedua. Pelemahan ekspor terjadi akibat turunnya permintaan dari negara-negara tujuan utama ekspor serta penurunan harga komoditas. Sementara tingkat permintaan domestik terimbas kenaikan harga BBM dan tingkat suku bunga. Kenaikan harga bensin premium sebesar 44% dan solar sebesar 22% di pertengahan tahun ini mengakibatkan kenaikan ongkos transportasi dan tarif listrik. Di bulan September, Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB Indonesia dari sebelumnya 5,8-6,2% menjadi 5,5-5,9%.
http://www.kopsyahirsyady.com/images/tabel%204.5%20dan%204.6.JPG

Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Telah Naik 175 bps Sejak Mei 2013
Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga terpukul akibat keluarnya dana investor seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa U.S. Federal Reserve akan mulai mengurangi pelonggaran kuantitatifnya dan kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang selama ini diperkirakan. Khusus mengenai Indonesia, aliran dana asing keluar dipicu oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit), yang pada gilirannya telah membuat Rupiah terdepresiasi cukup tajam tahun ini. Data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD terhadap Rupiah per 31 Des 2012 adalah 9.670 sementara per 22 November 2013 mencapai 11.706, sehingga dengan demikian YTD 2013 Rupiah telah terdepresiasi sekitar 21%.
Aksi Bank Indonesia yang secara agresif menaikkan suku bunga diharapkan dapat meredam impor dan mempertahankan nilai tukar Rupiah. Sejak Mei 2013 tercatat Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebanyak 5 kali dengan total kenaikan 175 basis poin:
Neraca perdagangan Indonesia (US$ milyar)

Tahun ini Bank Indonesia juga telah menandatangani perjanjian kerjasama bilateral swap (Bilateral Currency Swap Arrangement/BCSA) dengan 3 bank sentral senilai total US$37 milyar: PBOC China (US$15 milyar), Bank of Korea (US$10 milyar) dan Bank of Japan (US$12 milyar). Dalam siaran persnya, Bank Indonesia menyatakan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat membantu stabilisasi pasar keuangan serta memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan bilateral dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Saat ini penulis menilai bahwa isu makroekonomi yang paling penting adalah seputar defisit transaksi berjalan. Indonesia telah mengalami defisit transaksi berjalan selama 8 kuartal berturut-turut, mulai dari kuartal keempat 2011. Meski defisit transaksi berjalan yang pada kuartal kedua 2013 sebesar 4,4% dari PDB telah menyempit menjadi 3,8% dari PDB di kuartal ketiga 2013, namun besaran ini masih belum dapat memperbaiki sentimen pasar terhadap Indonesia. Idealnya, defisit transaksi berjalan dapat dijaga di level maksimum 3% dari PDB. Menteri Keuangan Chatib Basri awal bulan November 2013 mengatakan bahwa defisit transaksi berjalan bisa ditekan hingga 3,3-3,5% dari PDB, seiring dengan berkurangnya impor akibat pelemahan permintaan konsumen.
Jika menilik komponennya, sektor migas masih merupakan penyumbang terbesar defisit transaksi berjalan. Data neraca perdagangan menunjukkan bahwa defisit neraca perdagangan migass pada kuartal ketiga 2013 adalah sebesar US$5,856 milyar, melebar dibandingkan posisi defisit di kuartal kedua sebesar US$5,294 milyar. Untuk itu perlu kebijakan pemerintah yang tanggap untuk mengatasi ketergantungan pada impor migas. Sayangnya sampai tulisan ini dibuat, kebijakan pemerintah per 22 Agustus 2013 - antara lain berupa konversi ke biodiesel - masih belum terealisasikan.
Laju Inflasi Bulanan Indonesia 2013
Terkait pengurangan subsidi BBM yang berujung pada kenaikan harga BBM di pertengahan tahun, laju inflasi Indonesia naik cukup signifikan tahun ini yaitu sebesar 7,66% sejak awal tahun. Meski demikian, puncak inflasi telah terlihat, di mana dengan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi sudah tercermin dalam inflasi Jun 2013 - Aug 2013 dan harga pangan mulai turun, para ekonom memperkirakan inflasi akan kembali ke pola normalnya dalam beberapa bulan ke depan, kembali ke kisaran target inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 3,5-5,5%.
Grafik 5: Laju Inflasi Tahunan Indonesia (%)
http://www.portalreksadana.com/files/u1/mnwiria_catatan_akhir_tahun_makroekonomi_2013_grafik5.png
* target pemerintah

Sumber: Biro Pusat Statistik dan APBN 2014, dimuat di Kontan Edisi Khusus November 2013.
Meskipun tahun depan adalah tahun politik bagi Indonesia sehubungan dengan akan diadakannya pemilihan umum legislatif dan presiden, namun banyak kalangan menilai kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Bank Indonesia memprediksi bahwa kontribusi pemilu 2014 terhadap pertumbuhan ekonomi hanyalah 0,13-0,19% (vs. 0,23-0,26% pada pemilu 2009). Hal ini dikarenakan jumlah partai politik dan jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih sedikit dibandingkan dengan pada pemilu 2009. Pada pemilu 2014 nanti jumlah calon legislatif adalah 100% jumlah kursi di DPR, sedangkan pada pemilu 2009 sebesar 120%. Jumlah partai politik peserta pemilu pun berkurang drastis dari 38 pada pemilu 2009 menjadi 12 pada pemilu 2014 nanti.
Kesimpulan

  • Setelah krisis finansial global di tahun 2008, perekonomian dunia belum menunjukkan laju pertumbuhan yang berarti. Bahkan, laporan World Economic Outlook terbarunya yang dirilis di bulan Oktober 2013, International Monetary Fund (IMF) merevisi turun tingkat pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2013 menjadi 2,9% untuk tahun 2013 dan 3,6% untuk tahun 2014 dari proyeksi sebelumnya di bulan Juli 2013 sebesar masing-masing 3,2% dan 3,8%.
  • Memasuki tahun 2014, Amerika Serikat diperkirakan akan mulai tumbuh meski tidak agresif. Beberapa indikator makroekonomi Amerika Serikat juga sudah menunjukkan perbaikan, meski belum semuanya kuat.
  • Pertumbuhan ekonomi sudah mulai nampak di zona Euro namun masih sangat lemah. Angka pengangguran juga sangat tinggi dan ketegangan sosial-politik masih menghambat momentum reformasi di sana. Ke depannya, langkah-langkah untuk mengembalikan kesehatan sektor finansial dan memperkuat infrastruktur keuangan sangat penting bagi stabilitas finansial dan guna mendukung pemulihan ekonomi. Lebih lanjut, dukungan untuk menaikkan tingkat permintaan dalam jangka pendek serta reformasi struktural secara lebih mendalam diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan potensi output guna pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
  • Meski program stimulus Abenomics di Jepang telah membantu melemahkan nilai tukar yen sehingga meningkatkan daya saing Jepang untuk ekspor, namun masih banyak masalah struktural yang belum bisa sepenuhnya diatasi.
  • Meski banyak kalangan belakangan ini mengkhawatirkan perekonomian China akan mengalami hard landing di tahun depan, namun kemungkinan kecil terjadi mengingat China memiliki ketahanan ekonomi yang tangguh. Bahkan tahun depan pemerintah China sepertinya sengaja mengerem laku pertumbuhan ekonominya untuk mencegah overheating yang menciptakan gelembung aset (asset bubble) terutama di sektor properti. Lebih lanjut Kongres Partai Komunis yang baru berakhir tanggal 15 November lalu menetapkan serangkaian program reformasi ekonomi dan sosial yang boleh dikatakan paling berani dalam 3 dekade terakhir.
  • Meskipun data makroekonomi Indonesia akhir-akhir ini tercatat lemah, penulis memperkirakan perbaikan di masa mendatang. Defisit neraca perdagangan diperkirakan menurun dalam beberapa bulan ke depan ditengarai pelemahan mata uang, serta harga BBM dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.
  • Inflasi di Indonesia diperkirakan akan stabil seiring dengan turunnya harga bahan pangan mentah yang akan menjaga inflasi tetap rendah selama beberapa bulan ke depan.
  • Meskipun tahun depan adalah tahun politik bagi Indonesia sehubungan dengan akan diadakannya pemilihan umum legislatif dan presiden, namun banyak kalangan menilai kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia tidak akan signifikan. Hal ini dikarenakan jumlah partai politik dan jumlah calon legislatif di pemilu 2014 akan lebih sedikit dibandingkan dengan pada pemilu 2009.